Rabu, 14 Januari 2015

happy
Indonesia memiliki potensi besar pada segmen generasi muda dan keluarga kelas menengah yang tumbuh pesat pada 2014.  Potensi itu juga akan mendorong perkembangan pasar piranti komunikasi dan informasi. Kedua pertumbuhan itu mendorong transaksi pembayaran elektronik.

Partner Arghajata Consulting, Jos Luhukay menuturkan, dengan pertumbuhan itu akan mendorong penyempurnaan regulasi di bidang sistem pembayaran elektronik yang sarat dengan pemanfaatan teknologi.

Bila melihat data dari Bank Indonesia (BI), jumlah medium pembayaran elektronik (e-money) mengalami peningkatan 30% menjadi 27.998.312 hingga kuartal III 2013, jika dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun 2012 sebesar 19.561.502.

Dari pertumbuhan tersebut, BI juga mencatat peningkatan jumlah transaksi menggunakan e-money di Indonesia sebesar 20% menjadi 11.881.737, jika dibandingkan perolehan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 9.471.354.

Jos mengatakan, teknologi informasi memegang peranan krusial dalam menjawab kebutuhan dan mentransformasi bisnis perbankan untuk memberikan layanan yang lebih prima, dan meningkatkan kapasitas jangkauan layanan.

"Sebagai penyedia platform teknologi modern, Microsoft memberi kontribusi yang signifikan melalui visi cashless dan mobility banking dalam konteks peningkatan transaksi jasa keuangan di Indonesia," ujar  Jos.

Selain itu, Jos menambahkan, industri jasa keuangan terutama perbankan sangat kompetitif baik di tingkat lokal, regional dan global.
Salah kunci sukses memenangkan persaingan di industri perbankan dengan menarik nasabah dan loyalitasnya.

"Mengenal nasabah dengan baik dan mendapatkan gambaran tentang minat dan kebutuhan mereka, merupakan awal transformasi bisnis untuk menjawab keinginan nasabah dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent)," ujar Jos, saat ditemui dalam acara Financial Services Industry yang kedua di Graha CIMB Niaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar